Passive Voice" adalah salah satu konsep dalam tata bahasa Inggris yang penting. Berikut ini penjelasan tentang "passive voice":
Dalam bahasa Inggris, ada dua bentuk utama dalam konstruksi kalimat, yaitu "active voice" (kalimat aktif) dan "passive voice" (kalimat pasif). Pada "active voice", subjek melakukan tindakan atau aksi, sementara pada "passive voice", subjek menerima aksi atau tindakan.
Struktur dasar dari kalimat pasif adalah sebagai berikut:
[Objek] + [to be] + [partisip past tense] + [by + pelaku (opsional)]
Contoh kalimat aktif dan pasif:
1. Active voice: John washed the car.
Passive voice: The car was washed by John.
2. Active voice: They are building a new house.
Passive voice: A new house is being built by them.
3. Active voice: She will bake a cake.
Passive voice: A cake will be baked by her.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang "passive voice" adalah:
1. Perubahan struktur: Pada kalimat pasif, urutan objek dan subjek diubah, dan kata kerja utama diubah menjadi bentuk partisip lampau (past participle).
2. Pelaku aksi: Pada kalimat pasif, pelaku aksi sering kali tidak disebutkan atau dapat dinyatakan dengan kata "by" setelah partisip lampau. Namun, pelaku aksi juga bisa disebutkan jika diperlukan.
3. Fokus pada objek: Kalimat pasif sering digunakan ketika objek dari kalimat lebih penting daripada pelaku aksi. Dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus utama.
4. Penggunaan kalimat pasif: Kalimat pasif sering digunakan dalam berbagai situasi, seperti ketika pelaku aksi tidak diketahui, ketika objek menjadi pusat perhatian, atau ketika penulis ingin menghindari menyebutkan pelaku aksi secara langsung.
5. Tenses: Passive voice dapat digunakan di berbagai tenses, seperti present tense, past tense, future tense, present perfect tense, dan lain-lain.
Mempelajari "passive voice" memungkinkan penutur bahasa Inggris untuk memahami dan menggunakan variasi struktur kalimat yang lebih luas. Hal ini penting dalam komunikasi tertulis dan pemahaman teks yang lebih baik.
